Saturday, September 30, 2006

Hanya Renungan...
Matahari pagi itu terlihat menawan. Sungguh sinarnya yang kuat mampu membalik kegelapan malam menjadi terang benderang dan menampilkan pesona alam yang menakjubkan. Tapi ternyata ia muncul dengan begitu cepat. Cuma selama beberapa menit saja semburat wajah sang Surya terlihat elok dan menawan. Dan ketika ia telah naik ke langit bebas, justru sengatan teriknya yang membakar. Namun aku telah cukup bangga dan puas setelah beberapa gambar hasil jebretan kamera berhasil mengabadikannya. Melihat Matahari terbit dari puncak bukit dimana dulu nabi Musa AS pernah menginjakkan kakinya di sana, alangkah syahdunya.

Maha Suci Allah yang telah menciptakan Matahari bersinar dengan cahayanya sendiri. Dan Rembulan yang setia menemani matahari untuk bisa mewakilinya di malam hari. Sungguh sebuah kolaborasi harmonis antara sang Raksasa siang dan dewi malam. Rembulan menyinari bumi di malam hari dengan pantulan cahaya Matahari. Begitulah setiap hari mereka saling berganti menemani perjalanan bumi, dengan tanpa lelah dan tak pernah menyerah. Setiap yang baru pasti akan berlalu dan hilang dilindas waktu, begitu pula Matahari beserta seluruh isi kosmos dan galaksi. pada saatnya nanti ia pun akan berhenti Menemani bumi. Lalu bumi akan merasa kesepian dan kehilangan sumber utama untuk proses fotosintesis para tetumbuhan yang ada di permukaannya. Tumbuh-tumbuhan akan mulai layu. Matahari akan berbalik arah terbit dan Rembulan tak lagi menemani malam. Saat itulah dunia akan fana. Sebuah pertanda akan hadirnya hari penuh misteri dan teka-teki namun pasti. Entah bagaimana wujud kefanaan bumi? Akankah kosong kembali menyelimutinya? Dan Manusia semuanya telah lenyap ditelan bumi, bahkan semua mahluk hidup akan ikut mati.

Saat ini aku masih bisa menyaksikan Matahari terbit pada pagi hari dengan pesona anggunnya. Namun di negeri gurun ini terkadang siang harinya menghadirkan keganasan cahaya dengan sengatan panasnya. Pada senja harinya ia akan kembali tenggelam melakukan peristirahatan. Dan Rembulan akan kembali menggantikannya, menemani kunang-kunang dan para bintang menghiasi kesunyian malam.

0 Komentar: