Catatan Ujian (2)

Saturday, January 06, 2007

Malam Ujian Gak Bisa Tidur

Before exam
Setelah sempat take a rest beberapa hari karena libur hari raya Idul Adha, kini ujian musim dingin kembali dilanjutkan. Untuk Fak. Ushuluddin Kairo tingkat 2, ujian dimulai tanggal 6 Jan ’07. kali ini materinya adalah Nudzum Islamiyyah. Sebenarnya mata kuliah satu ini tidak begitu susah, namun karena materinya yang lumayan banyak, so cukup membuat gelisah juga. Ditambah lagi dengan persiapan yang relatif singkat dengan udara dingin yang semakin menyelimuti Kairo, ughh...rasanya keder juga. Berbeda dengan ujianku di tingkat pertama kemaren persiapanku kali ini terhitung amburadul. Namun demikian, semangat tetap membara untuk bisa survive dan ‘selamat’ melewati fase ini.

H-1 menjelang ujian materi kedua cukup menguras otak dan fikiran. Mulai dari pagi sampe’ malem aku terus berjibaku melototin buku sambil sesekali membuat coratcoretan ringan untuk mempermudah pemetaan materi. Waktu sholat adalah waktu yang tepat untuk istirahat dan merefresh otak yang sudah panas. Waktuwaktu ujian bagiku adalah waktu yang sangat teratur dan paling disiplin sepanjang hidup. “Ahh..aku berharap kedisiplinan dalam dimensi ujian ini bisa berlanjut seterusnya”.

Malam ujian mataku hanya kuat bertahan hingga pukul 22.30 WK. Dengan segala keterbatasan dalam penguasaan materi terpaksa aku memutuskan untuk tidur sejenak mengistirahatkan otak. Beberapa kawan serumah pada jam tersebut nampak masih berkutat dengan pelajaran masingmasing. Namun aku tetap nekad untuk tidur lebih awal, karena aku tau otakku sudah tidak bisa berkompromi lagi. Ahh...akhirnya aku baringkan tubuhku di atas kasur tipis dan ku lindungi tubuhku dari dinginnya udara dengan selimut baru milik temanku. Alarm aku stel untuk membangunkanku pukul 03.00. “Bismika allahumma ahya wa bi ismika amuut...!!”

◊◊◊
Ugh...kenapa malam ini aku gak bisa tidur?? Sekitar pukul 00.00 aku terbangun,terbangun, dan terbangun lagi. Tidurku ibarat jagaku. Aku tidur tapi seakan tidak tidur. Yang berputar dalam otak adalah materimateri pelajaran yang masih setengah-setengah aku hafal. Gelisah. Apakah lebih baik aku kembali bangun dan belajar? Ahh..aku masih tetap berusaha untuk bisa tidur. Pukul 03.00 alarm-ku bunyi, aku terbangun, namun seakan ada suara yang berbisik,..”hei jam kamu itu terlalu cepat, ini masih malam, tidur aja lagi!!”. Dalam kondisi setengah sadar aku putar lagi alarm untuk berbunyi satu jam kemudian, yaitu pukul 04.00. Dan untuk kali ini almahdulillah aku benarbenar telah terbangun dari mimpi panjangku yang gelisah.

Bangun tidur aku tidak berani masuk kamar mandi -setidaknya untuk cuci muka-, coz udara pagi ini dingin banget. Aku putuskan untuk langsung belajar dengan menutupi sukujur tubuhku dengan selimut tebal, sembari menunggu adzan Shubuh dari masjid sebelah. Ujian masih akan dimulai pukul 09.30, setidaknya aku masih punya waktu sisa untuk belajar sekitar 4 jam setelah dipotong untuk persiapan dan perjalanan berangkat ke kuliyah.


In the exam
Pukul 08.30 aku tiba di kuliah. Lumayan masih ada waktu 1 jam lagi untuk bacabaca dan mengulang pelajaran. Namun udara yang begitu dingin pagi itu sangat tidak bersahabat. Rasanya sekujur tubuhku menggigil begitu mengambil tempat duduk di halaman kampus. Gerbang masuk pintu fakultas biasanya baru akan dibuka 30 atau 25 menit sebelum ujian dimulai. Huuuh...padahal udara di luar ruangan begitu dingin. Sabar...sabar...!!

Begitu pintu dibuka oleh para polisi yang khusus jaga pada waktu ujian,...wusss...para mahasiswa itu berhamburan untuk segera memasuki ruangan masingmasing. Aku memasuki sebuah ruangan besar, lalu mengambil tempat duduk sesuai nomer lajnah/panitia ujian yang telah dibagi sesuai nomer induk. Bismillah...sambil menunggu soal dibagikan oleh para pengawas aku membaca do’a seperlunya seperti apa yang diajarkan oleh para guruku dulu di Indonesia.

Setelah lembar jawaban dibagikan aku segera mengisinya sesuai kriteria yang diminta; nama, tingkat, nomer ujian, fakultas, etc. Dan lembar soal pun dibagikan, aku baca sembari mengingat-ingat jawabannya. Alhamdulillah, setidaknya soal yang keluar tidak seruwet yang aku bayangkan. Ada tiga soal, dengan masing-masing terdiri dari 2 sub soal. Dengan semangat aku mulai mengerjakannya satu demi satu. Jemariku seakan beku diterpa udara yang semakin dingin. Aku gosok-gosokkan antara satu dengan yang lainnya supaya menjadi hangat. Capek. Jawaban yang diminta cukup banyak.

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga mengerjakan tiga soal yang menghabiskan 4 halaman kuarto untuk menjawabnya. Tawakkal. Setelah selesai mengerjakan soal yang aku lakukan hanya tawakkal dan pasrah kepada Allah, semoga apa yang aku kerjakan tadi adalah jawaban yang benar dan bisa najah.

After exam
Selesai ujian aku segera meluncur ke kantor gawazat untuk perpanjangan visaku yang sudah habis 20 Des tahun lalu (2006, hehe). Lumayan, ternyata yang ngantri gak begitu banyak, so aku bisa segera dapet lalu pulang. Tak terasa ternyata perutku lapar juga. Sesampainya di rumah kebetulan sudah ada masakan yang siap disantap. Aku segera makan lalu sholat dzuhur.

Teman-teman sudah pada ribut mau nyari hiburan setelah ujian. Nonton film. Yah, itulah salah satu alternatif untuk ng-refresh otak. Kebetulan di rumah ada beberapa CD film kartoon dan film2 kocak. Dan ketika temen2 pada nonton, kepalaku justru terasa amat pusing. Aku putuskan untuk istirahat sejenak setelah melaksanakan sholat ‘Ashar. Maghrib aku bangun, sholat lalu makan malam bareng temen-temen. Ugh...suhu tubuhku semakin tidak bersahabat. Kepala semakin pusing, perut terasa mual2 ingin muntah. Nampaknya aku masuk angin. Ya udah, akhirnya aku minta ke temen serumah untuk dikerokin pake balsem. Lumayan, setidaknya mual2nya dah hilang, tinggal pusing yang masih tersisa sedikit2. Lalu aku tidur. Berharap bisa segera sembuh, coz ujian selanjutnya nanti materinya lebih sulit, so minimal harus segera dipersiapkan mulai sekarang. Cayoo...!! (Gerbang-tiga, 07 Jan '07, 09.03)

0 Komentar: