Do'a Menjelang Puasa; Sebuah Pengakuan

Monday, September 10, 2007


Tuhan,
Betapa banyak dosa yang selama ini telah aku lakukan;
dosa mata, telinga, mulut, kaki dan tangan
dosaku menumpuk bak buih di lautan.

Tuhan,
Betapa hati dan otak yang telah Engkau anugrahkan ini belum bersinergi
membentuk sebuah keyakinan, keimanan, ketakutan dan perbuatan
bahwa dosa adalah noda dan amal ibadah adalah cahaya
sehingga aku masih labil terombang-ambing satu pembedaan;
dunia-akherat
duniaakherat
hitam-putih
hitamputih
kesementaraan-keabadian
sementaraabadi
fatamorgana-fakta
hakekat.

Tuhan,
bukannya aku licik atau pengecut karena masih sering ngumpet-ngumpet berbuat dosa
tapi jika memang di hadapan-Mu; aku seperti itu, akupun pasrah!
toh aku juga tak akan pernah bisa ngumpet dari-Mu.
Tapi jujur: Aku sebagai Abdimu, yang walaupun masih sering bingung dan linglung;
aku sangat menghotmati-Mu, walaupun kau tak gila hormat sebagaimana kebanyakan manusia
aku juga berharap banyak pada-Mu, walaupun harapan itu sering tidak aku barengkan dengan usaha
aku juga takut pada-Mu, walaupun takutku itu belum mampu menghalangi maksiatku
dan aku sebenarnya sangat mencintaimui, sebagaimana aku cinta pada Sorga-Mu.
tapi busuk...
aku busuk,
mereka, kawan-kawan manusiaku juga busuk.
Karena telah tau tapi belum sadar,
karena telah berilmu tapi belum beramal.

Tuhan,
maka dari itu, Tuhan...
aku punya satu permintaan menjelang datangnya bulan seribu bulan;
"Bakarlah aku dalam Ramadhanmu,
biar aku lebur bersama dosaku
lalu menjadi abu yang suci
menjemput hari nan fitri
kembali seperti bayi".
-Gerbangtiga, 10 Sep '07

Baca Selanjutnya...!...