Darah Itu Merah, Jendral...!!??

Saturday, November 10, 2007


Allahu Akbar!
Allahu Akbar!
Allahu Akbar!

Tak ada satupun mahluk di dunia ini yang lebih besar dari-Nya,sehingga mereka bebas menindas yang lebih kecil.
Tak ada satupun manusia di bumi ini yang diberikan hak penuh untuk mengeksploitasinya, sehingga mereka bebas menjarahnya.
Dunia adalah tempat bernaung bagi semua mahluk-Nya, yang besar, yang kecil, yang melata, yang terbang, yang berjalan...untuk saling beriringan, bukan saling menjegal-menjatuhkan.
Bumi ini adalah ladang seluruh manusia, yang telah terbagi-bagi sesuai garis lintang maupun bujurnya...untuk sama-sama merawatnya, demi kemakmuran bersama, bukan kemakmuran perseorangan.

Allah Maha Besar!
yang selainnya hanya kecil
namun dengan limpahan ke-Maha Besaran-nya itu kita mampu menjadi besar, sesuai kadar ke-besar-an manusia, untuk menaungi yang kecil, bukan menindasnya.

MERDEKAAA.........!!
MERDEKAAA.........!!
MERDEKAAA.........!!

Pekik teriakan kalian begitu lantang memecah kebisuan
untuk membebaskan bumi dari perbudakan
untuk menyelamatkan dunia dari ke-fana-an
bebas dari penjajahan
menuju gerbang kemerdekaan...

Darah itu merah, jendral...!

Semangat kalian untuk berjuang,
Semangat kalian untuk berkorban..
Adakah masih tersisa hingga kini
yang terabadikan oleh patung-patung hingga nama-nama jalan??

kisah kepahlawanan kalian,..
masihkah membekas dalam jiwa setiap generasi muda?
setiap warga negara Indonesia?
Sehingga mereka memahami betul mahalnya anugrah Kemerdekaan,
sehingga tak mudah lalai untuk kembali dijajah??
apakah benar, bahwa darah kalin adalah tebusan dan jaminan
dimana setelah itu, Indonesia akan Merdeka selamanya
ataukah itu hanya sekedar uang muka
dimana ketika generasi penerusnya tak mampu melunasi perjuangan
maka kemerdekaan akan kembali tergadaikan???

Ah...apakah kita telah benar-benar Merdeka!!??

Yang jelas satu yang ku pahami; bahwa kalian "mati agar tanah air hidup selamanya".

Kairo, 10 November 2007.
(Untuk mereka yang selalu memperjuangkan hidup di mana mereka berpijak)

SELAMAT HARI PAHLAWAN!
SEMOGA KITA MAMPU MEMAKNAI SETIAP PERINGATAN BENAR-BENAR SEBAGAI PERINGATAN!?

Baca Selanjutnya...!...

Untuk Satu Pembedaan (Puisi Lama)

Tuesday, November 06, 2007

Apa yang terjadi?
Zaman apa ini?
Cahaya surya semakin memanas
Bumi pun mulai meleleh
Kabut gunung gelap lekat
Mulai turun ke permukaan
Mengelilingi kebenaran
Angin bertiup kawankan debu
Menghantam mata kaburkan pandangan
Dunia silau satu pilihan
Kebenaran...kebathilan
Campur baur tanpa perbedaan
Kali ini manusia dipermainkan
Untuk satu pembedaan
Gelap-terang, kaya-miskin,
Kesementaraan-keabadian.
Kefanaan dunia adalah nyata,
Gemerlapnya dunia hanyalah maya,
Maka, segeralah kau ketuk pintu cahaya-Nya
Menjadi pembeda yang benar-benar beda
Silahkan engkau singgah minum di kedai dunia
Namun bukan sekedar minum
Minumlah madu untuk dahaga akheratmu
Persiapkanlah,..zaman ini penuh racun![260404]




Baca Selanjutnya...!...