Duh, Sya'ban !

Saturday, August 16, 2008


Di malam temaram, ditingkahi lampu neon benderang, aku bertadabbur, bertafakkur bersama lembaran-lembaran kuning bertuliskan huruf-huruf hija'iyyah membentuk gugusan kata mengandung makna.

Aku memandangi sambil sesekali menyelami dan mengarungi samudra nilai yang terkandung dalam teks-teks keagamaan itu. Aku temukan mutiara, aku padukan warna-warna dalam nuansa khilaf-perbedaan pendapat.

Ada yang bilang teks-teks dalam kertas-kertas kuning itu tak sampai kepada sang Rosul sehingga nilainya menjadi tak sempurna.Jika demikian, itu berarti mengada-ada !? Ada juga yang meyakini dan mengamininya, bahwa selama tak menyentuh area-area kudus nan paten, ajaran itu tak menjadi dosa, karena semua dilandasi niat tulus mengharap Ridlo-Nya.

Biarlah mereka berselisih faham. Yang jelas perdebatan itu akan terus berlangsung, dan kita berhak memilih jalan kita masing-masing.

Adalah malam Nisfu Sya'ban, sebagaimana termaktub dalam rangkaian huruf-huruf hija'iyyah itu, dimana Nabi yang mulia tersungkur panjang dalam sujud tengah malamnya, memanjatkan do'a serta puja-puja kepada Sang Maha Kuasa."Sebuah malam istimewa" tuturnya. "Sebab pada malam ini Allah turun ke langit bumi memandangi hamba-hambanya yang sedang beraktifitas. Bagi yang minta pengampunan maka akan diampuni, dan bagi yang minta kasih sayang akan dikasihi. Sementara bagi para pendengki, Tuhan akan mengakhirkan nasib mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan" lanjut Nabi dalam sabdanya.(Disarikan dari Hadits Imam al-Baihaqi dari Aisyah RA)

Ah, sebuah bulan yang sering terlupakan namun menyimpan keagungan.Sya'ban yang terhimpit Rajab dan Ramadhan. Maka apakah kita termasuk yang melupakan? Atau akan menyambutnya dengan suka cita, melalui do'a-do'a yang teriring mesra, dalam syahdu malam pengampunan!

"Tuhan, Ampunilah segala dosa, dan temukanlah kami dengan Ramadhan-Mu yang mulia!"

Kairo, 16 Agustus 2008 M/15 Sya'ban 1429 H

1 Komentar:

Anonymous said...

Marhaban ya Ramadhan