Antri Hidup, Hidup Antri!

Wednesday, April 08, 2009


Di pangkal siang aku di halte,
menunggu bis mengantarku menuju,
sebuah tempat aku mengadu,
mengulurkan telapak tangan,
meminta uang bekal perjalanan.

Kupandangi sekeliling jalan,
dari balik jendela bis aku temukan,
deretan perumahan,
barisan gedung menjulang,
dan,... tiba-tiba,
aku melihat antrian panjang,
berdesak manusia dalam kerumunan,
mereka mencari makan!
mengais harga murah agar bertahan,
panjang kehidupan penuh pertarungan.

Ponsel bututku berbunyi,
kupandangi layar redupnya,
tertulis di sana,
pesan dari seorang teman:
"Aku tengah mengantri,
di kantor imigrasi,
memperpanjang izin hidup,
di negeri ini!"

Aku mengetik sebuah kata: "Bersabarlah!
Engkau patut berjuang."

Dan,
sampailahku di ujung pemberhentian,
Bis favoritku melaju pelan.
Aku turun dengan perasaan yang tak biasa.
Sepercik makna merasuki dada,
meresap seperti embun membasahi daun,
mengajarkan sebuah pelajaran:
"Kau hidup untuk apa?
Bukankah selama perjalanan tadi,
telah kau dapati sederet tanda!?
Engkau tak ubahnya seperti mereka,
yang berdesakan mendapatkan makanan.
Engkau jua seperti dia,
yang tertulis di sebuah pesan:
mengantri untuk hidup,
hidup untuk mengantri,
menunggu giliran,
menuju satu tempat kembali,
yang hakiki!"[]


_Cairo, di bangku deret belakang bis 80 coret,
6 April 2009.

0 Komentar: